PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan memanfaatkan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hingga 21 Agustus 2025, KAI telah memasang PLTS di 66 lokasi yang mencakup stasiun, kantor, balai yasa, dan griya karya dengan kapasitas terpasang mencapai 1.189 kWp.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa langkah ini tidak hanya berorientasi pada efisiensi biaya, tetapi juga merupakan bentuk nyata keseriusan KAI dalam mengurangi ketergantungan pada energi berbasis fosil.
“KAI ingin menghadirkan transportasi yang ramah lingkungan dari hulu ke hilir, termasuk dari sisi operasional kantor dan fasilitas pendukung. Pemanfaatan energi surya adalah bukti komitmen tersebut,” jelas Anne.
Dengan basis produksi energi rata-rata 1.400 kWh per kWp per tahun, PLTS yang terpasang mampu menghasilkan sekitar 1,66 juta kWh per tahun. Jika dikalkulasikan dengan tarif listrik yang berlaku Juli–September 2025 sebesar Rp 1.444–1.700 per kWh, penghematan yang diperoleh KAI mencapai Rp 1,86 miliar hingga Rp 2,53 miliar per tahun.
Anne menegaskan bahwa manfaat program ini bersifat ganda. Selain mengurangi biaya operasional, penggunaan PLTS juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga sekitar 1.400 ton CO₂ per tahun. Jumlah ini setara dengan efek positif dari menanam lebih dari 60 ribu pohon.
Pemasangan PLTS telah tersebar di berbagai titik strategis, mulai dari stasiun besar yang menjadi wajah KAI di hadapan publik hingga balai yasa yang berfungsi vital dalam perawatan sarana kereta. Dengan demikian, prinsip energi bersih benar-benar diintegrasikan dalam seluruh aspek bisnis KAI.
Ke depan, KAI menargetkan tambahan pemasangan PLTS di 23 lokasi lagi pada tahun 2025, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan bauran energi nasional.
“Kami ingin setiap langkah modernisasi KAI selalu memiliki sentuhan keberlanjutan. Energi surya menjadi salah satu kunci untuk memastikan perjalanan masa depan yang lebih hijau,” tambah Anne.
Upaya pemanfaatan energi terbarukan ini juga sejalan dengan roadmap Environmental, Social, and Governance (ESG) KAI yang menempatkan aspek lingkungan sebagai salah satu fondasi penting. Program PLTS melengkapi berbagai inisiatif keberlanjutan lainnya seperti elektrifikasi kereta, pengurangan tiket fisik, daur ulang seragam pegawai, hingga penyediaan water station gratis di stasiun.
“Perjalanan bersama KAI bukan sekadar mobilitas dari satu titik ke titik lain, tetapi juga ikhtiar bersama menjaga bumi. Dengan energi surya, kami ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat diwujudkan secara nyata dan memberi manfaat langsung bagi generasi mendatang,” tutup Anne.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
You may also like
-
BINUS @Semarang Gelar INAWARA 2025: Menguatkan Inovasi dan Kewirausahaan Era Industry 4.0
-
KAI Logistik Tingkatkan Layanan Freight Forwarding Lewat Inovasi dan Ekspansi Rute
-
Huawei Cloud Umumkan Ekspansi Besar dan Kemitraan AI untuk Dominasi AI ASEAN
-
BINUS @Malang Kukuhkan Lulusan dengan Hampir 100% International Experience
-
Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia: Menjaga Alam dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
BINUS @Semarang Gelar INAWARA 2025: Menguatkan Inovasi dan Kewirausahaan Era Industry 4.0
KAI Logistik Tingkatkan Layanan Freight Forwarding Lewat Inovasi dan Ekspansi Rute
Malaysia’s Security and Peace: A Collective Responsibility Between Government and Society