Dipo Satria Ramli (DSR), putra dari tokoh dan ekonom (Alm) Rizal Ramli, telah diterima dalam Program Doktor Ekonomi di Universitas Indonesia dengan tesis tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju PDB dua digit.
Jakarta, Indonesia – 9 Juli 2024 – Dipo Satria Ramli, putra dari tokoh & ekonom (Alm) Rizal Ramli,
telah diterima dalam Program Doktor Ekonomi bergengsi di Universitas Indonesia. Pencapaian ini merupakan langkah penting dalam melanjutkan cita-cita (Alm) Rizal Ramli dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
(Alm) Rizal Ramli telah lama menjadi tokoh terkemuka dalam lanskap ekonomi Indonesia, dikenal atas kontribusinya terhadap kebijakan dan reformasi ekonomi di era Presiden Gusdur. Penerimaan Dipo Satria Ramli dalam program doktor ini merupakan bukti dedikasi dan semangatnya untuk memajukan pemikiran dan praktik ekonomi di Indonesia.
Perjalanan Dipo ke
bidang ekonomi ditandai dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman sebagai investment banker di pasar modal. Penerimaannya dalam salah
satu program paling bergengsi di Indonesia menegaskan potensinya untuk
memberikan kontribusi besar di bidang ini.
Tesis doktoralnya akan
fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan PDB dua digit, tujuan ambisius
yang mencerminkan pendekatan berpikir maju terhadap pembangunan ekonomi.
Program Doktor Ekonomi
Universitas Indonesia dikenal dengan kurikulumnya yang ketat dan penekanannya
pada menghasilkan pemimpin pemikiran yang dapat menangani tantangan ekonomi
yang kompleks.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
You may also like
-
Halo Robotics Tingkatkan Akurasi dan Efisiensi Inspeksi dengan Drone NDT
-
E-Commerce Expo 2024: Sinergi Antar Pengambil Keputusan Lintas Industri untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
-
Telkom Dorong Potensi Industri Kreatif Bali Maju ke Kancah Global Melalui Seminar dan Game Playtest Program Indigo Game
-
Solusi Drone DJI untuk Meningkatkan Keamanan Kawasan Industri Terpadu
-
Kolaborasi Budaya Jepang-Indonesia Dalam Persiapan Menuju World Expo 2025 Osaka