Saham defensive adalah saham yang cenderung stabil dan bertahan di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Perusahaan yang masuk kategori ini biasanya bergerak di sektor kebutuhan pokok, kesehatan, atau layanan penting yang tetap digunakan masyarakat meski terjadi krisis atau resesi. Dengan karakteristiknya yang tahan banting, saham defensive menjadi pilihan utama bagi investor yang mengutamakan stabilitas portofolio dan pendapatan jangka panjang.
Karakteristik Saham Defensive
Saham defensive memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari jenis saham lain. Pertama, volatilitasnya relatif rendah karena bisnis perusahaan tetap berjalan dalam situasi apapun. Kedua, perusahaan penyedia kebutuhan dasar umumnya memiliki permintaan yang konsisten, sehingga laba lebih stabil. Ketiga, banyak saham defensive menawarkan dividen reguler, yang menarik bagi investor jangka panjang.
Baca Juga: Apa Itu Saham Defensive dan Cyclical
Contoh Saham Defensive di Pasar AS
Procter & Gamble (PG)
Perusahaan multinasional ini memiliki portofolio produk rumah tangga terkenal seperti Pampers, Gillette, dan Pantene. Karena produknya merupakan kebutuhan sehari-hari, permintaan tetap kuat meskipun ekonomi sedang melemah.
Johnson & Johnson (JNJ)
Sebagai perusahaan kesehatan global, JNJ memiliki bisnis di bidang farmasi, alat kesehatan, hingga produk konsumen. Diversifikasi lini bisnis membuat saham ini lebih tangguh menghadapi gejolak pasar.
Coca-Cola (KO)
Sebagai produsen minuman terbesar di dunia, Coca-Cola menjadi ikon saham defensive. Permintaan minuman ringan tetap tinggi, bahkan saat daya beli masyarakat menurun, sehingga kinerja sahamnya relatif stabil.
Walmart (WMT)
Sebagai ritel terbesar di dunia, Walmart dikenal mampu bertahan di masa resesi. Konsumen yang ingin berhemat justru beralih ke Walmart untuk mencari harga yang lebih murah, sehingga penjualannya tetap kuat.
Kelebihan dan Keterbatasan Saham Defensive
Kelebihan utama saham defensive adalah stabilitas, rendahnya risiko penurunan tajam, serta potensi dividen yang konsisten. Namun, saham ini juga memiliki keterbatasan. Pada saat ekonomi tumbuh pesat, saham defensive biasanya tidak naik secepat saham pertumbuhan (growth stocks) atau saham cyclical. Artinya, investor mungkin kehilangan peluang keuntungan lebih tinggi dalam periode ekspansi ekonomi.
Mulai Investasi di KVB Sekarang: Daftar Akun di KVB
Dengan KVB Indonesia, investor dapat mengakses berbagai instrumen global termasuk saham-saham defensive, forex, logam mulia, hingga futures. Semua transaksi dilakukan di platform trading teregulasi, memberikan rasa aman sekaligus peluang diversifikasi.
Saham defensive merupakan pilihan ideal bagi investor yang ingin menjaga kestabilan portofolio di tengah fluktuasi ekonomi. Contoh saham seperti Procter & Gamble, Johnson & Johnson, Coca-Cola, dan Walmart menunjukkan bahwa bisnis kebutuhan pokok dan layanan esensial mampu bertahan dalam segala kondisi. Meskipun keuntungannya mungkin tidak sebesar saham cyclical di masa ekspansi, saham defensive tetap memberikan fondasi kuat bagi strategi investasi jangka panjang.
Produk Terkait: Broker Trading Metals – KVB Indonesia
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
You may also like
-
BINUS @Semarang Gelar INAWARA 2025: Menguatkan Inovasi dan Kewirausahaan Era Industry 4.0
-
KAI Logistik Tingkatkan Layanan Freight Forwarding Lewat Inovasi dan Ekspansi Rute
-
Huawei Cloud Umumkan Ekspansi Besar dan Kemitraan AI untuk Dominasi AI ASEAN
-
BINUS @Malang Kukuhkan Lulusan dengan Hampir 100% International Experience
-
Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia: Menjaga Alam dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
BINUS @Semarang Gelar INAWARA 2025: Menguatkan Inovasi dan Kewirausahaan Era Industry 4.0
KAI Logistik Tingkatkan Layanan Freight Forwarding Lewat Inovasi dan Ekspansi Rute
Malaysia’s Security and Peace: A Collective Responsibility Between Government and Society