Gangguan kesehatan yang paling sering orang alami adalah gangguan kesehatan pada perut, mulai dari kram, mag, sembelit, hingga GERD. Nah, salah satu obat yang bisa mengatasi rasa tak nyaman pada perut adalah clixid. Clixid obat apa dan apa saja manfaatnya, ya?
Clixid obat apa?
Saat dokter merekomendasikan obat ini, mungkin penasaran sebenarnya clixid obat apa, ya? Clixid adalah obat resep yang mengandung clidinium dan chlordiazepoxide. Clidinium mengurangi gejala kram, sedangkan chlordiazepoxide mengurangi kecemasan dan memberikan efek menenangkan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah obat ini tergolong ke dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Ini berarti bahwa clixid bukan jenis obat bebas yang bisa langsung dibeli di apotek.
Apa saja manfaatnya?
Ada beberapa manfaat obat clixid untuk tubuh. Manfaat yang paling umum adalah mengurangi kram perut. Kombinasi chlordiazepoxide, clidinium, dan kandungan lain dapat mengobati masalah perut atau usus, termasuk tukak lambung, sindrom iritasi usus besar, dan enterokolitis (radang usus besar dan usus kecil).
Clidinium adalah agen antikolinergik yang dapat mengurangi tingginya asam lambung dan meredakan kejang usus. Chlordiazepoxide adalah benzodiazepin, kelompok obat depresan yang memberikan efek menenangkan.
Efek samping yang perlu diwaspadai
Obat bebas mempunyai beberapa efek samping, apalagi yang tergolong keras seperti clixid. Clixid merupakan hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Jika mengonsumsi obat ini tanpa saran dari dokter, akan mengalami beberapa efek samping berikut:
1. Pusing
2. Mengantuk
3, Lemas
4. Penglihatan kabur
5. Mata kering
6. Mulut kering
7. Mual
8. Sembelit
9. Perut kembung
Dosis atau aturan pakai clixid
Setelah mengetahui clixid obat apa, mungkin penasaran dengan aturan minumnya. Dosis clixid hanya berhak ditentukan oleh dokter dengan resep dan bisa berbeda untuk tiap orang tergantung kondisi kesehatan. Clixid untuk orang dewasa biasanya 1-2 tablet 3-4 kali sehari (30-60 menit sebelum makan dan sebelum tidur).
Obat ini juga tersedia dalam bentuk tablet dan harus ditelan secara utuh. Tidak disarankan untuk membelah atau mengunyah obat ini karena efektivitasnya pada penyakit yang diderita bisa berkurang sehingga gejalanya sulit berkurang.
Bagaimana cara kerjanya?
Kandungan berbeda dalam obat ini bekerja dengan dua cara. Kandungan clidinium memperlambat gerakan alami usus dengan mengendurkan otot-otot di perut dan usus. Clidinium termasuk dalam golongan obat yang dikenal sebagai antikolinergik atau antispasmodik.
Selain clidinium, clixid juga mengandung chlordiazepoxide yang mengurangi kecemasan dengan bekerja pada saraf dan otak untuk memberikan efek tenang pada orang yang mengonsumsinya. Inilah alasan seseorang bisa merasa santai dan tenang setelah mengonsumsi clixid.
Itulah penjelasan lengkap tentang clixid obat apa, mulai dari manfaat, efek samping, dosis, cara kerja, hingga indikasinya. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter sehingga jangan pernah mengonsumsinya secara sembarangan.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
You may also like
-
MLV Teknologi: Membangun Command Center yang Canggih dan Terintegrasi
-
Bittime dan Yuga Management Bentuk Kolaborasi Digital, Genjot Literasi Aset Kripto Bagi Generasi Muda
-
Lintasarta Hadirkan AI Merdeka untuk Bangun Masa Depan Digital Indonesia melalui Akselerasi Adopsi Teknologi AI
-
AXIS Esports Labs Berlabuh di Makassar! Hadirkan Kompetisi Seru dan Hadiah Jutaan untuk Para Gamers
-
5 Kesalahan Umum dalam Memilih Gagang Pintu Rumah Minimalis